Hanya 3,7 % bayi di Indonesia disusui dalam 1 jam pertama pertama setelah kelahiran , dan angka kematian bayi masih relatif tinggi yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup.Penelitian menyatakan bahwa Inisiasi Menyusu Dini dalam 1 jam pertama dapat mencegah 22 % kematian bayi dibawah umur 1 bulan di negara negara berkembang (Pediatrics vol 117 no:3 Maret 2006,pp e 380-e 386).
Pemberian ASI dikenal sebagai salah satu yang memberikan pengaruh yang paling kuat terhadap kelangsungan hidup anak,pertumbuhan dan perkembangannya.Efek pencegahan Inisiasi Menyusu Dini terhadap kematian neonatus yaitu 16,3% bila inisiasi ASI pada hari pertama, dan 22,3% bila memberikan inisiasi ASI pada jam pertama.Pencapaian 6 bulan ASI ekslusif ternyata bergantung pada keberhasilan inisiasi pada satu jam pertama.Pemberian ASI eksklusif dengan benar ternyata dapat mengurangi sekitar 20 % dari kematian anak balita. Pemberian inisiasi dini pada mulanya disalah artikan sebagai tindakan memaksa neonatus untuk menghisap pada payudara ibunya. Pemberian Inisiasi Menyusu Dini yang benar adalah dengan meletakkan bayi baru lahir yang sehat pada daerah dada ibunya dalam satu jam pertama kelahirannya dan membiarkannya sampai bayi dapat melakukan gerakan gerakan menjilat sampai dengan mencari puting susu dan menghisap ASI dari puting susu ibunya.
Perlu diingat bahwa Inisiasi Dini bukan hanya ditujukan pada persalinan pervaginam tapi dapat juga dilakukan pada persalinan dengan tindakan operasi Caesar asalkan bayi dan ibunya dalam keadaan sehat.Diperlukan pula motivasi yang kuat dari ibunya untuk dapat melakukan tindakan Inisiasi Menyusu Dini dengan benar dan sukses.
Pemberian Inisiasi Menyusu Dini adalah tindakan yang secara signifikan dapat mengurangi angka kematian neonatus.Keterlibatan tenaga kesehatan dan motivasi ibunya adalah kunci terjadinya Inisiasi Menyusu Dini